Grosir Boneka

Kamis, 26 Mei 2016

SILATURAHMI DALAM LEMBAGA EKONOMI BISNIS


LEMBAGA EKONOMI BISNIS
“SILATURAHMI DALAM LEMBAGA EKONOMI BISNIS”
Oleh
Nama           : Amanda Dwi Putri
NPM            : 2015P20122

Tugas
Mata Kuliah : Lembaga Ekonomi Bisnis
Semester I Tahun 2015/2016

Dosen
Dr. Supawi Pawenang, SE., MM



PROGRAM STUDI MANAJEMEN
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS ISLAM BATIK SURAKARTA
2016

SILATURAHMI DALAM LEMBAGA EKONOMI BISNIS
(amandadwyputtry.blogspot.co.id)

Silaturahmi secara etimologi terdiri dari dua kata yaitu Shilah dan Rahim. Kata Shilah merupakan bentuk mashdar dari kata kerja Washola yang memiliki arti menyambung. Sedangkan kata Rahim yang merupakan bentuk singular dari Arhaam dapat kita artikan dengan sanak saudara yang tidak tergolong ahli waris. Rahim mencakup seluruh kerabat jauh kita yang tidak mendapatkan hak waris atas harta kita seperti cucu dari saudara kakek kita. Bahkan secara umum kata Rahim juga mencakup seluruh umat manusia karena mereka berasal dari kakek yang sama yaitu Nabi Adam.
Sedangkan secara terminologi, Imam Nawawi memberi batasan, “Shilatur rahim artinya berbuat baik kepada kerabat sesuai dengan kondisi yang menyambung maupun yang disambung. Kadang kala dengan harta benda, pelayanan, kunjungan, salam, dan lain-lain. Seluruh tatanan dan ajaran yang telah disyariatkan oleh Allah memiliki makna dan manfaat tersendiri bagi kehidupanan manusia. Aturan agama yang telah ditetapkan oleh Allah tidak lain adalah panduan terbaik bagi kehidupan manusia. Silaturahmi misalnya, memiliki fungsi yang sangat signifikan untuk mewujudkan kesejahteraan bagi kehidupan manusia tidak kecuali dalam bidang ekonomi. Bahkan silaturahmi memiliki peran yang sangat signifikan bagi pembangunan sebuah perekonomian.
Silaturahmi merupakan kunci kesuksesan dan kunci pembuka pintu rezeki. Seperti sabda Rasulullah SAW, “Barangsiapa ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, hendaklah ia bersilaturahmi.” (HR. Bukhari dan Muslim). Silaturahmi dapat membantu kita untuk dapat melihat peluang dari sebuah bisnis. Bahkan terkadang kita dapat mempelajari sebuah bisnis dari seseorang yang menjadi tujuan silaturahmi kita. Selain itu silaturahmi dapat membangun sebuah jaringan yang luas serta kokoh.  Di mana dengan jaringan yang luas dan kokoh itulah bisnis serta usaha kita bisa eksis dan berkembang pesat. Dengan jaringan yang luas dan kokoh, sebuah bisnis mereka mampu merangkak naik dengan perlahan-lahan. Bahkan dengan jaringan kuat dalam bisnis, kita mampu memonopoli sebuah pasar.
Silaturahmi dapat diaplikasikan pada kondisi perekonomian sekarang ini, dimana pada era globalisasi kondisi perekonomian Indonesia mengalami perubahan yang sangat signifikan, dengan berkembangnya tehnologi yang semakin canggih dan kondisi tersebut mengakibatkan perubahan lingkungan bisnis yang pada akhirnya menimbulkan persaingan dalam industri yang semakin ketat. Apalagi dengan adanya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang sudah mulai sejak awal tahun 2016. Maka peluang untuk terhubung dengan Negara-negara di ASEAN semakin terbuka lebar dan memudahkan sumber daya manusia di Indonesia untuk dapat bersaing di kanca internasional begitupun dengan Negara lain dengan sangat mudah untuk memasuki Indonesia. Ini menjadi suatu tantangan tersendiri bagi Indonesia untuk dapat meningkatkan kualitas dari sumber daya manusia yang dimiliki.
Silaturahmi mampu menciptakan hubungan perekonomian yang terbuka, dan menghilangkan batas antarnegara maupun regional sehingga kemajuan dari berbagai Negara akan kuat dan semakin menguasai pasar. Dalam sebuah tatanan masyarakat, silaturahmi mampu membangun kepedulian sosial dan solidaritas di mereka. Silaturahmi yang kuat diantara masyarakat akan melahirkan sebuah hubungan informal yang selanjutnya akan meningkatkan semangat kerja sama di antara mereka dan saling membutuhkan. Pakar ekonomi islam kontemporer Dr. Umar Capra menganggap pentingnya sebuah nilai-nilai kekeluargaan dan solidaritas di antara masyarakat. Dalam pandangannya, nilai-nilai social dan solidaritas masyarakat mampu menjawab kegagalan konsensus Keynesian yang menyebabkan deficit fiscal dan inflasi yang tinggi pada dasawarsa 1970-an.
Silaturahmi juga mampu membangun rasa simpati dan empati kita terhadap sesama. Dengan silaturahmi, kita dapat mengetahui secara langsung keadaan orang yang berada di sekeliling kita dan apa yang mereka butuhkan. Oleh karenanya, kedua mata kita akan terbuka lebar akan realitas kehidupan masyarakat sekitar kita yang tidak semuanya berada dalam kehidupan yang tercukupi sehingga pada akhirnya dapat menyadarkan kita untuk bisa berbagi dengan sesama dan bisa menolong atau bahkan mengajak mereka untuk dapat menjalankan bisnis. Perilaku setiap agen ekonomi tidak lagi digerakkan oleh self-interest masing-masing. Namun, lebih jauh lagi mereka juga akan berperilaku untuk kepentingan masyarakat secara luas. Oleh karena itu dengan silaturahmi kita dapat memperluas jaringan apalagi dengan tehnologi yang semakin canggih seperti internet yang dapat menghubungkan kita dengan seluruh manusia yang ada didunia ini.

DAFTAR PUSTAKA
Supawi Pawenang, 2016, Materi Kuliah lingkungan Ekonomi Bisnis Mahasiswa Pascasarjana, UNIBA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar