LEMBAGA EKONOMI BISNIS
“SILATURAHMI DALAM LEMBAGA EKONOMI
BISNIS”
Oleh
Nama : Amanda Dwi Putri
NPM : 2015P20122
Tugas
Mata
Kuliah : Lembaga Ekonomi Bisnis
Semester
I Tahun 2015/2016
Dosen
Dr. Supawi Pawenang, SE., MM
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS ISLAM BATIK SURAKARTA
2016
SILATURAHMI
DALAM LEMBAGA EKONOMI BISNIS
(amandadwyputtry.blogspot.co.id)
Silaturahmi secara etimologi
terdiri dari dua kata yaitu Shilah dan Rahim. Kata Shilah
merupakan bentuk mashdar dari kata kerja Washola yang memiliki arti
menyambung. Sedangkan kata Rahim yang merupakan bentuk singular dari Arhaam
dapat kita artikan dengan sanak saudara yang tidak tergolong ahli waris. Rahim
mencakup seluruh kerabat jauh kita yang tidak mendapatkan hak waris atas harta
kita seperti cucu dari saudara kakek kita. Bahkan secara umum kata Rahim
juga mencakup seluruh umat manusia karena mereka berasal dari kakek yang sama
yaitu Nabi Adam.
Sedangkan secara terminologi, Imam Nawawi memberi batasan,
“Shilatur rahim artinya berbuat baik kepada kerabat sesuai dengan kondisi yang
menyambung maupun yang disambung. Kadang kala dengan harta benda, pelayanan, kunjungan,
salam, dan lain-lain. Seluruh tatanan dan ajaran yang telah
disyariatkan oleh Allah memiliki makna dan manfaat tersendiri bagi kehidupanan
manusia. Aturan agama yang telah ditetapkan oleh Allah tidak lain adalah
panduan terbaik bagi kehidupan manusia. Silaturahmi misalnya, memiliki fungsi
yang sangat signifikan untuk mewujudkan kesejahteraan bagi kehidupan manusia
tidak kecuali dalam bidang ekonomi. Bahkan silaturahmi memiliki peran yang
sangat signifikan bagi pembangunan sebuah perekonomian.
Silaturahmi merupakan
kunci kesuksesan dan kunci pembuka pintu rezeki. Seperti sabda Rasulullah SAW,
“Barangsiapa ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, hendaklah ia
bersilaturahmi.” (HR. Bukhari dan Muslim). Silaturahmi dapat membantu kita
untuk dapat melihat peluang dari sebuah bisnis. Bahkan terkadang kita dapat
mempelajari sebuah bisnis dari seseorang yang menjadi tujuan silaturahmi kita.
Selain itu silaturahmi dapat membangun sebuah jaringan yang luas serta kokoh. Di mana dengan jaringan yang luas dan kokoh
itulah bisnis serta usaha kita bisa eksis dan berkembang pesat. Dengan jaringan
yang luas dan kokoh, sebuah bisnis mereka mampu merangkak naik dengan
perlahan-lahan. Bahkan dengan jaringan kuat dalam bisnis, kita mampu memonopoli
sebuah pasar.
Silaturahmi dapat diaplikasikan pada kondisi perekonomian
sekarang ini, dimana pada era globalisasi kondisi perekonomian Indonesia mengalami perubahan yang
sangat signifikan, dengan berkembangnya tehnologi yang semakin canggih dan
kondisi tersebut mengakibatkan perubahan lingkungan bisnis yang pada
akhirnya menimbulkan persaingan dalam industri yang semakin ketat. Apalagi dengan adanya Masyarakat
Ekonomi Asean (MEA) yang sudah mulai sejak awal tahun 2016. Maka peluang untuk
terhubung dengan Negara-negara di ASEAN semakin terbuka lebar dan memudahkan sumber
daya manusia di Indonesia untuk dapat bersaing di kanca internasional begitupun
dengan Negara lain dengan sangat mudah untuk memasuki Indonesia. Ini menjadi
suatu tantangan tersendiri bagi Indonesia untuk dapat meningkatkan kualitas
dari sumber daya manusia yang dimiliki.
Silaturahmi mampu menciptakan hubungan perekonomian
yang terbuka, dan
menghilangkan batas antarnegara maupun regional sehingga kemajuan dari berbagai Negara akan
kuat dan semakin menguasai pasar. Dalam sebuah tatanan masyarakat, silaturahmi
mampu membangun kepedulian sosial dan solidaritas di mereka. Silaturahmi yang
kuat diantara masyarakat akan melahirkan sebuah hubungan informal yang
selanjutnya akan meningkatkan semangat kerja sama di antara mereka dan saling
membutuhkan. Pakar ekonomi islam kontemporer Dr. Umar Capra menganggap
pentingnya sebuah nilai-nilai kekeluargaan dan solidaritas di antara
masyarakat. Dalam pandangannya, nilai-nilai social dan solidaritas masyarakat
mampu menjawab kegagalan konsensus Keynesian yang menyebabkan deficit fiscal
dan inflasi yang tinggi pada dasawarsa 1970-an.
Silaturahmi juga mampu
membangun rasa simpati dan empati kita terhadap sesama. Dengan silaturahmi,
kita dapat mengetahui secara langsung keadaan orang yang berada di sekeliling
kita dan apa yang mereka butuhkan. Oleh karenanya, kedua mata kita akan terbuka
lebar akan realitas kehidupan masyarakat sekitar kita yang tidak semuanya
berada dalam kehidupan yang tercukupi sehingga pada akhirnya dapat menyadarkan
kita untuk bisa berbagi dengan sesama dan bisa menolong atau bahkan mengajak
mereka untuk dapat menjalankan bisnis. Perilaku setiap agen ekonomi tidak lagi
digerakkan oleh self-interest masing-masing. Namun, lebih jauh lagi mereka juga
akan berperilaku untuk kepentingan masyarakat secara luas. Oleh karena itu
dengan silaturahmi kita dapat memperluas jaringan apalagi dengan tehnologi yang
semakin canggih seperti internet yang dapat menghubungkan kita dengan seluruh
manusia yang ada didunia ini.
DAFTAR
PUSTAKA
Supawi Pawenang, 2016, Materi Kuliah lingkungan
Ekonomi Bisnis Mahasiswa Pascasarjana, UNIBA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar